Thursday, June 20, 2013

Yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menjadi Pengusaha


Tulisan ini bertujuan untuk yang ingin memulai bisnis/usaha baru (pengusaha newbie) dan tulisan ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan seorang yang baru ingin melangkah jadi pengusaha. Karena ada saja orang yang berfikir jadi seorang pengusaha lebih enak dari pada jadi karyawan/pekerja.

Kok kayanya enakan jadi pengusaha atau istilah populernya entrepreneur ya dibanding jadi karyawan yang digaji orang? Ya iyalah, lebih asik dan cool nge-gaji orang lah dibandingin digaji kan.

Tapi kedua pilihan itu sebenernya gak ada salah satu lebih hebat dari yang lain. Keduanya sama sama penting dan sama sama dibutuhkan. Gilenya, trend sekarang sepertinya sudah ngarah ke posisi yang agak salah, kebanyakan para entrepreneur-newbie  ingin jadi pengusaha dan bukan karyawan justru karena ingin dapat uang banyak dengan sedikit banget kerjanya, sedikit banget resikonya, dan bisa gaya-gaya ngebos! Nah loh!

pengusaha atau pegawai

Alhasil, sebagian terjerumus ke mimpi gak realistis yang ga ada ujungnya. Sebagian bangkrut karena kemalasan dibuai mimpi bahwa jadi pengusaha itu gak perlu usaha banyak, sebagian menyesal kenapa ninggalin kerjaan sebelumnya, sebagian yang ingin jadi entrepreneur bermodal minim justru megap-megap dihisap scam MLM.

Kesalahan Mindset Nomor #1
Entrepreneur / Pengusaha pasti Punya Banyak Duit Lebih dari Karyawan Gajian!

    Ini yang seringan fatal buat para pemula. Dari awal sudah memiliki ekspektasi yang tinggi padahal ngelihat belantara-nya saja belum pernah. Beberapa temen saya denger terbuai janji manis “omzet”. Terlalu asik mendengarkan “wah si A sebulannya bisa dapet omzet 20 juta loh sebulannya dari ngejual produk Z” atau “mendingan deh loe ngikut coba bikin produk X karena dengan ngejual 20 biji sebulan aja lo udah dapet 30 juta rupiah!”.

    Wow! Kedengeran menggiurkan ya, 20 juta sebulan atau 30 juta sebulan!  Sayangnya, kalo loe semua bro perhatiin lagi itu cuma omzet! Omzet itu berarti penjualan. Penjualan itu berarti belum termasuk ongkos produksi, gaji karyawan, biaya jualan, biaya ngiklan, biaya time-cost, dan pajak! Kalau mau fair harus mikirin berapa sih net profit nya alias untung bersihnya? Umumnya, untung bersih (nb: kalau untung yaa) perusahaan yang udah raksasa itu bervariasi antara 10%-20%. Itu kalau bisa dapet 20% udah untung besar tuh. Nah kalau kamu sekarang punya pekerjaan yang ngasih kamu penghasilan bersih 4 juta per bulan, kamu harus mikir sejuta kali deh kalau mau resign untuk menjadi pengusaha yang omzetnya palingan 20 juta per bulan!

    Taruhlah kamu orang yang beruntung bisa dapet 20% lempeng net profit selama lamanya ( mana mungkin!), maka kamu akan dapet uang bersih ya 20% x 20 juta = 4 juta rupiah sebulannya. Apa bedanya dongs? Hehehe. Pikirin ulang deh, ngejual sesuatu sampe 20 juta sebulan ga gampang loh, suwer, cius.

Kesalahan Mindset Nomor #2
Entrepreneur / Pengusaha itu Stabil, Mapan, dan Aman

    Saya 3 minggu yang lalu pernah naik taxi Bluebird di mana si supir taxi dulunya adalah pengusaha yang cukup sukses. Cerita punya cerita, bapak supir taxi asal Padang ini dulunya adalah juragan cuci film dan jual kamera merek FujiFilm. Saat jaya-jayanya, dia sempat memiliki sampai 1 gerai Fujifilm, 1 toko agen barang-barang perkulakan, 2 mobil box untuk usaha, dan 1 mobil Kijang yang pada waktu itu cukup mewah. Sayang seribu sayang, kemajuan usaha si Bapak di Fujifilm mandek terlebih karena trend kamera digital di awal 2000-an sudah datang. Fujifilm omzetnya turun di mana mana di pelosok Indonesia ini. Bukannya tidak berusaha, justru di saat itu dia sangat kerja keras, yah tapi apa mau dikata kejamnya krisis ekonomi juga membabat habis usaha beliau yang satunya lagi, toko agen. Jadilah si bapak bangkrut, menjual seluruh asetnya, pindah ke Jakarta lalu menjadi supir taxi Bluebird. Agak OOT, walau lebih sederhana sekarang dia mengaku lebih bahagia saat ini.

    Itu sebagian kecil kisah KEGAGALAN menjadi pengusaha. Menjadi pengusaha dan memiliki suatu kegiatan usaha gak gampang, cius deh! Pengalaman saya sebagai konsultan menunjukkan bahwa 85-90% usaha baru akan mati di tahun pertama. 5% berikutnya mati di tahun kedua atau ketiga. Yang sisa palingan 5% untuk tahun-tahun berikutnya. Untuk yang survive 5% itu pun belum tentu akan hidup berumur panjang selamanya loh! Dan bukan berarti akan untung terus sepanjang waktu. Malahan, bulan ini bisa untung, bulan depannya malah buntung.

    Gini deh, kamu pernah cek di sekitar rumah kamu? Berapa warung-warung makan, toko kelontong, salon, atau mini market yang bisa bertahan hingga >5 tahun? Palingan ada beberapa kan? Dan kalaupun ada, banyak dari mereka yang sebenarnya tidak bisa berkembang alias begitu-begitu aja. Memang pasti ada yang gilang gemilang, tapi sangat sedikit sekali jumlahnya dan resiko selalu ada.

    Balik lagi ke contoh pertama tadi, kalau loe sekarang punya pekerjaan dengan gajian 4 juta rupiah dan ditawari untuk resign untuk bikin usaha beromzet 20 juta per bulan, loe pilih mana?

    Sekarang makin dilema kan? Apalagi karena loe  udah tau keuntungannya itu gak stabil. Bulan ini bisa dapet untuk untung bersih 10%, bulan depan bisa 20%, bulan depannya lagi malah buntung alias rugi -50%! Mau bilang apa kalau begini? Mau marah-marah minta konsumen untuk stabil beli jualan / produkmu?

Kesalahan Mindset Nomor #3
Entrepreneur / Pengusaha itu berarti jadi BOS a.k.a bisa nyantai kayak di pantai dengan jam yang flexibel

    Hahaha. Ini mindset paling sarap. Pernah lihat gak sih loe kenyataan bahwa memulai usaha itu justru bakalan ngebuat hidup loe makin ribet, kerja makin keras, tidur makin kurang? Apalagi kalau cuma jadi entrepreneur pemula yang merintis dari bawah jangan dikira nyantai. Kerja jam memang bener flexibel sih, iya flexibel, maksudnya loe jadi kerja bisa kapan aja. Kalau konsumen loe nelpon jam 9 malem ya loe harus mau nanggepin, kalau pas malam minggu ada yang komplain ya harus loe tanggepin. Kalau loe ga respon ya elo yang gak makan. So, jam kerja FLEXIBEL = loe harus flexibel untuk diganggu kapan aja.

    Trus jangan dikira ya karena loe udah ngegaji anak buah hidup loe makin santai? Justru makin berat. Loe harus siap marah-marah kapan aja karena anak buah loe kerja ga bener, telat mulu, nuntut banyak, berusaha nipu loe! Wkwkwkwkwkwkwkwkwk. Jangan cuma karena ngeliat owner-owner perusahaan besar kehidupannya nyantai di televisi loe langsung tergiur. Mereka yang punya usaha kakap aja itu masih sibuk kali, apalagi loe yang usahanya kayak ikan cere, jangan harap deh gak sibuk.

Kesalahan Mindset Nomor #4
Entrepreneur / Pengusaha itu Penuh Gengsi

    Keren kali ya tulis occupation lo di facebook sebagai: Owner and CEO of PT. Semoga Lezat. Siapa coba yang gak kepincut sama loe kan? Tapi sadarlah wahai mas bro, itu malahan bisa jadi jebakan betmen yang membunuh kamu dan usahamu kelak. Kalau dari usaha yang kecil kamu sudah berorientasi gengsi, maka gud luck deh. Gak bakalan berhasil gw jamin. Yang namanya owner itu harus berani buang gengsi jauh-jauh. Kalau kamu pemilik perusahaan jasa Odong-odong, ya loe gak boleh malu dan gengsi untuk narik sendiri itu odong-odong keliling komplek. Kalau loe punya rumah makan, jangan malu untuk ikut turun singsingkan lengan baju untuk sebar-sebarin pamflet ke mana mana.

Wrap Up

Intinya, apapun jalan yang loe pilih entah kerja swasta, PNS, atau jadi pengusaha, semuanya ada enak ga enaknya. Dengan jadi pemilik bisnis kamu mungkin bisa setajir Chairul Tanjung nantinya, tapi trust me probabilitasnya amat sangat amat kecil. Kalau kamu pilih jadi profesional muda di lingkup swasta / pegawai negeri, kalau cuma hidup sejahtera, kalau untuk sekedar punya Camry dan rumah di Pondok Indah + jalan-jalan ke luar negeri enjoying life sangatlah memungkinkan, but trust me kalau berharap bisa setajir Aburizal Bakrie gak bakalan bisa kecuali loe nipu orang atau korupsi.

Intinya pikirikan tujuanmu dan tentukan hidupmu, tulisan ini dibuat sekedar untuk mengingatkan dan sedikit menetralisir adrenalinmu untuk terjun ke dunia wirausaha. Banyak kasus pemuda-pemuda yang terlalu nafsu jadi konglomerat akhirnya gelap mata ninggalin pekerjaannya yang sekarang dan pada akhirnya tetap gagal dalam usaha bisnisnya. So, choose wisely!

Kesimpulan dari penulis 
Bila kamu ingin jadi seorang pengusaha baru dengan awal jalan pemikiran seperti di atas jangan harap usaha kamu akan sukses.

Tapi bila kamu berfikir membangun sebuah usaha/perusahaan dengan tujuan baik yaitu untuk memajukan negara kita, memperkerjakan orang banyak, mengurangi jumlah penganguran dan sebagainya.. penulis yakin dan doa'kan semoga usaha/bisnis kamu lancar hingga besar menjadi sebuah perusahaan ternama :).

Baca juga yang ini Indonesia kalah kreatif dengan negara lain

Tulisan ini penulis kutip dari situs nasionalisme

No comments:

Post a Comment